Bank Hana salurkan 50% kredit ke UKM
29 Februari 2008
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Hana Bank asal Korea Selatan-yang mengakuisisi PT Bank Bintang Manunggal-pada tahun lalu akan memfokuskan penyaluran kredit pada sektor usaha kecil dan menengah (UKM) lebih dari 50% dari total kredit pada 2008 dengan mengubah namanya menjadi PT Bank Hana. Michael Lee, Chief Executive Officer Bank Hana, mengatakan saat ini perubahan nama menjadi Bank Hana tengah diproses Bank Indonesia. Pada tahun ini, bank itu akan memfokuskan bisnisnya pada penyaluran kredit di sektor produktif, yaitu pengusaha kecil dan menengah. "Plafon kami lebih dari 50% untuk UKM. Terminologinya adalah Bank Hana merupakan microbanking. Bank Indonesia juga meminta kami untuk menyalurkan kredit di sektor produktif, bukan konsumtif," ujar Lee di sela-sela pembukaan cabang pertama Bank Hana, kemarin. Namun Lee menolak memberikan angka detail berapa jumlah kredit yang disalurkan pada tahun ini. Dia menuturkan selain di sektor UKM, bank tersebut juga akan memberikan fasilitas kepada perusahaan asal Korsel yang berinvestasi di Indonesia. Akuisisi Bank Bintang Manunggal dilakukan Hana Bank yang total sahamnya dimiliki Hana Financial Group Inc di Korsel pada Oktober 2007. Saham Bank Hana di Indonesia dimiliki oleh Hana Bank (60,97%), International Finance Corporation (19,03%), PT Trisetijo Manunggal Utama (10%) dan Bambang Setijo (10%). Saat ini modal yang dimiliki adalah Rp153,6 miliar. Dia menjelaskan Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak usaha kecil yang tengah tumbuh. Sehingga para pengusaha tersebut, lanjut Lee, memerlukan dana guna mengembangkan bisnisnya. Lee mengungkapkan bank itu juga memberikan sokongan pada perusahaan asal Korea yang banyak bergerak di sektor elektronik seperti Samsung dan LG Elektronik. Di sektor usaha kecil lebih pada manufaktur. Terkait dengan modal, dia mengungkapkan pemegang saham berencana untuk menggandakan modalnya menjadi Rp300 miliar namun tidak menyebutkan secara detail kapan hal tersebut dilakukan. "Ini masih proses dengan Bank Indonesia. Saya tidak dapat memberitahu� Anda," ujarnya. Menurut Lee, Bank Hana ingin masuk ke dalam top 20 bank di Indonesia pada 2012. Tujuan jangka panjang lainnya juga adalah membangun cabang hingga mencapai 240 unit serta memaksimalkan jaringan kerja Hana Financial Group.
Indonesia menarik
Jong Yeol Kim, CEO Hana Bank, mengatakan investasi di Indonesia sangat me-narik karena sejumlah faktor di antaranya peningkatan gross domestic product (GDP),� dan politik yang stabil. Selain itu, Indonesia juga dianggap wilayah yang dekat dengan Korea apalagi banyaknya tenaga kerja Indonesia di negara tersebut. "Ini adalah tetangga yang dekat dan� memiliki kepentingan besar. Ini juga hubungan pertemanan dari dua negara." Bank Hana kini memiliki lima jaringan dan disokong oleh 98 staf. Hingga akhir tahun lalu, total asetnya mencapai Rp300,3 miliar, return on asset adalah 2,26% serta return on equity sebesar 7,90%. Lembaga keuangan itu juga berencana membangun jaringannya meliputi China dan Vietnam serta menjadi institusi terdepan pada 2015. Secara kronologi, pada 18 Oktober 2007, Hana Bank, IFC dan pemegang saham yang ada mencapai kesepakatan definitif termasuk share purchase agreement. Selanjutnya 10 Desember 2007, Hana Bank mengantongi izin dari Bank Indonesia untuk menjadi pemegang saham pengendali di PT Bank Hana. Pada 14 Desember 2007, Hana mengakuisisi saham PT Bank Hana dan meningkatkan posisi modal menjadi Rp150 miliar. Perseroan menargetkan pada 2012 Bank Hana mampu menjadi pemain utama di industri perbankan nasional, juga mampu membentuk jaringan dengan 240 cabang serta memaksimalkan global network dari Hana Financial Group. (M. Yunan Hilmi)
No comments:
Post a Comment