Monday, March 10, 2008

Mandiri alokasikan Rp1 triliun untuk revitalisasi pabrik gula

28 Februari 2008

Bisnis Indonesia

JAKARTA: Bank Mandiri alokasikan kredit untuk revitalisasi perkebunan gula pada PTPN X, PTPN VII, dan PTPN II senilai Rp1 triliun tahun ini di antaranya yang sudah ditandatangani senilai Rp240 miliar untuk empat pabrik gula di Jawa Timur. Senior Vice President Plantation Specialist Bank Mandiri Sunarso mengatakan selain perjanjian kredit investasi senilai Rp240 miliar, juga ditandatangani kredit modal kerja Rp200 miliar. Sebelumnya, lanjutnya, juga telah dikucurkan kredit senilai Rp100 miliar untuk petani tebu. "Pembiayaan ini merupakan langkah awal dari rangkaian pembiayaan Bank Mandiri untuk mengembangkan industri gula melalui program revitalisasi pabrik. Dalam tahun ini alokasi dana untuk proyek ini senilai Rp1 triliun," katanya kepada Bisnis, kemarin.

Dia menambahkan sampai dengan Desember 2007, Bank Mandiri telah mengucurkan kredit untuk sektor perkebunan tebu sebesar Rp638 miliar dan kredit bagi petani sebesar Rp38,5 miliar. Tingkat non performing loans (NPL) kredit untuk perkebunan tebu ini masih berkisar di bawah 2%. Sementara itu, untuk kredit sektor perkebunan dan industri turunannya sudah mencapai Rp31,9 triliun. Selain PTPN X, tambahnya, Bank Mandiri juga menyiapkan dana untuk PTPN VII dan PTPN II. Sunarso menjelaskan kredit sebesar Rp300 miliar untuk PTPN VII bagi peningkatan kapasitas pabrik gula (PG) Cinta Manis di Sumatra Selatan. "Kredit untuk PTPN VII tinggal tanda tangan perjanjian. Sementara itu, untuk PTPN II senilai Rp200 miliar guna revitalisasi pabrik gula di Sumatra Utara. Ini merupakan bentuk dukungan kami bagi program swasembada gula pemerintah pada 2009." Empat pabrik gula PTPN X yang akan direvitalisasi yaitu PG Gempolkrep yang akan ditingkatkan produksinya dari 6.500 menjadi 8.000 ton cane per day (TCD), PG Watutulis dari 2.250 menjadi 3.000 TCD, PG Ngadirejo dari 5.300 menjadi 7.000 TCD, dan PG Pesantren Baru dari 5.000 menjadi 7.000 TCD. "Kami yakin dengan prospek industri gula tebu, dilihat dari kelonggaran pembiayaan yang masih besar dan didukung keyakinan bahwa pemerintah tetap memberikan komitmen yang sangat kuat kepada industri ini dengan tetap menjaga tata niaga gula dalam negeri." tambah Sunarso.

Tingkatkan produksi

Direktur Utama PTPN X Adi Prasongko mengungkapkan kebutuhan dana untuk revitalisasi perusahaan mencapai Rp617,45 miliar. Porsi kredit Bank Mandiri yang mencapai 39% dari total kebutuhan ini sangat membantu upaya meningkatkan produksi gula sebesar 34.000 ton per hari pada 2008 dengan masa giling selama 150 hari dalam setahun. "Sesuai dengan yang telah kami rencanakan sejak 2006, pada 2009 kami targetkan produksi gula PTPN X meningkat menjadi 46.000 ton per hari dengan masa giling 160 hari," katanya. Mesin yang dibutuhkan untuk peningkatan kapasitas produksi, lanjut Adi, diambilkan dari mesin buatan Jepang atau Jerman. Sebagian lainnya akan dipasok dari produksi dalam negeri yaitu dari PT Boma Bisma Indonesia dan PT Barata Indonesia. Menurut dia, setelah menerima kredit investasi ini, pihaknya sedang mengupayakan sindikasi kredit sejumlah bank untuk membiayai program revitalisasi tersebut. (k14)

No comments: