Sunday, March 9, 2008

BI Minta Bank Kurangi Jasa Outsourcing di Kartu Kredit

Kamis, 28/02/2008 18:03 WIB
detikfinance

Jakarta - Bank Indonesia (BI) meminta bank-bank penerbit kartu kredit untuk mengurangi penggunaan jasa outsourcing atau pihak ketiga untuk pengelolaan bisnis kartu kredit.

Penggunaan jasa outsourcing untuk mengelola kartu kredit berpotensi menimbulkan penyadapan data-data pengguna kartu kredit.

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi dalam jumpa pers di Gedung BI, Jalan Thamrin, Jakarta, Kamis (28/2/2008).

"Penggunaan outsourcing untuk kartu kredit oleh bank kita perhatikan terus, memang bank menggunakan outsourcing untuk menekan biayanya dalam pengelolaan kartu kredit. Tapi kita minta bank mengurangi untuk hal-hal yang sifatnya core (inti) dalam bisnis kartu kredit," tuturnya.

Budi mengakui banyak kelemahan jika menggunakan outsourcing ini dalam menjaga kerahasiaan data pengguna kartu kredit.

"Bank harus benar-benar menjaga dan memperhatikan kontrak-kontraknya dalam menggunakan outsourcing bahkan kalau bisa jangan menggunakan outsourcing," jelasnya.

Mengenai tindakan pemalsuan kartu kredit yang marak belakangan ini, Budi mengatakan BI tengah melakukan berbagai tindakan pengamanan terutama kepada bank sebagai penerbit di luar aturan migrasi kartu magnetik ke chip.

"BI melakukan pembahasan intensif dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan kartu kredit yaitu penerbit dan juga principal seperti visa dan mastercard serta AKKI (Asosiasi Kartu Kredit Indonesia) agar ikut aktif menjadi partner BI," jelasnya.

Pertemuan itu antara lain mereview sistem kartu kredit untuk memeriksa apakah ada pemalsuan data melalui sistem tersebut.

"BI melalui Direktorat Pengawasannya juga melakukan pertemuan dengan bank penerbit untuk melihat tata kerja mereka. Dan melalui Direktorat Investigasi berkoordinasi dengan polisi dan kejaksaan untuk melacak pelaku pemalsuan kartu kredit," urainya.

Nasabah Jangan Panik

Budi meminta pengguna kartu kredit agar jangan panik dalam menghadapi masalah yang terjadi belakangan ini.

"Pengguna dimintai pengorbanannya untuk benar-benar memeriksa tagihan mereka, apakah transaksinya benar atau tidak. Selain itu jika ada pemblokiran kartu pengguna jangan panik karena ini adalah salah satu langkah pengamanan yang diambil bank karena mungkin datanya dicurigai telah disadap oleh pihak lain," ujarnya.

No comments: