Thursday, March 13, 2008

Lepas BTPN, Raup Rp 767 Miliar

13 Maret 2008
Indo Pos

JAKARTA - Pemerintah meraup dana Rp 767,3 miliar dari hasil initial public offering (IPO) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN). Dana hasil penjualan 28,39 persen saham itu langsung kepada pemerintah melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
Selain IPO, BTPN juga segera melakukan aksi korporasi. Yaitu akuisisi 71,61 persen saham oleh Texas Pacific Group (TPG) Nusantara. Proses akuisisi tersebut diprediksi rampung pekan ini."Nilai akuisi ini mencapai USD 195 juta," ujar Direktur Utama BTPN Paulus Wiranata di Jakarta kemarin (12/3). Kata Paulus, proses akuisisi tersebut berjalan di antara para pemilik saham sendiri. Manajemen, tidak terlibat intensif. "Hanya saja nanti kalau semua deal dan saat pencatatan, pasti manajemen ikut," ujarnya. Rencananya, 71,61 persen saham yang didivestasi adalah milik PT Recapital Advisors (22,61 persen), pengusaha Fuad Hasan (20 persen), Bakrie Capital (10 persen), dan Danatama Makmur (19 persen). Tahun ini, kata Paulus, BTPN bakal lebih ekspansif. "Kita menargetkan penyaluran kredit akan mencapai Rp 3 triliun," ujar Paulus. Tanpa tambahan modal pun, BTPN sudah bisa lebih ekspansif. Sebab, capital adequacy ratio (CAR) mereka masih 24 persen. Padahal, syarat minimun dari BI hanya 8 persen. Dengan melantai di bursa, ekspansi tersebut bakal lebih mudah. Komisaris Utama BTPN Dorodjatun Kuntjorojakti menambahkan, aksi korporasi perseroan tahun ini masih fokus pada nasabah pensiunan, baik TNI, Polri, maupun PNS. Layanan itu bakal dikembangkan tidak hanya dalam bentuk penyaluran uang pensiunan. "Kami juga akan serius di pengembangan bisnis syariah," tutur mantan Menko Perekonomian itu. Saat ini, satu unit usaha syariah BTPN sudah dibuka di Bandung. Tahun ini direncanakan akan buka di Jakarta.

Dalam laporan keuangan per September 2007, BTPN membukukan laba bersih Rp 244,67 miliar dengan total aset Rp 9,34 triliun. Performa kredit bermasalah (non performing loan, NPL) BTPN sekitar dua persen, dengan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio, LDR) sebesar 89 persen. Sayangnya, meskipun indeks saham di BEI (Bursa Efek Indonesia) naik kemarin (12/3), saham BTPN ditutup melemah. Dari posisi di pasar primer Rp 2.850, pada akhir perdagangan di pasar sekunder saham BTPN ditutup Rp 2.775.(eri/fan)

No comments: