Kamis, 06/03/2008 15:00 WIB
detikfinance
Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama 2008 hanya mencapai 6,2 persen atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 6,5 persen.
Hal tersebut disampaikan Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Amril Arief dalam jumpa pers di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (5/3/2008).
"Salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 6,2 persen karena situasi harga minyak yang masih tinggi," ujarnya.
Rendahnya pertumbuhan ekonomi disebabkan karena rendahnya pertumbuhan ekspor, konsumsi swasta dan investasi swasta dibandingkan proyeksi awal.
"Walaupun dapat diminimalisir perlambatan perekonomian global disertai peningkatan komoditas pangan dan energi serta kenaikan tekanan inflasi dunia diperkirakan akan dapat mendorong perlambatan ekonomi domestik dan meningkatkan tekanan inflasi," ujarnya.
Kenaikan harga pangan di dunia masih memberikan dampak terhadap inflasi Februari 2008 meski pada realisasinya lebih rendah dari bulan Januari.
Ke depan BI memandang perekonomian akan menghadapi berbagai faktor risiko dan tantangan yang berat khususnya dalam pencapaian target inflasi.
"Menyikapi berbagai tantangan dan faktor risiko tersebut BI terus akan melakukan kebijakan moneter secara terukur dan hati-hati dengan terus mencermati berbagai dinamika perekonomian," ujarnya.
Sunday, March 9, 2008
BI: Ekonomi Tumbuh 6,2% di Triwulan I-2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment