Wednesday, March 12, 2008

Laba Bersih Bank Lippo Naik 46%

26 Februari 2008
detikfinance

Jakarta - PT Bank Lippo Tbk mencatat kenaikan laba bersih sebesar 46 persen menjadi Rp 738 miliar pada tahun 2007 dibanding tahun 2006 sebesar Rp 507 miliar.

Peningkatan laba disebabkan dari peningkatan pendapatan. Total pendapatan operasional tumbuh sebesar 15 persen dari Rp 2,330 triliun pada 2006 menjadi Rp 2,683 triliun pada 2007. Pendapatan ini dipicu oleh pertumbuhan kredit yang dan pendapatan operasional lainnya.

Pendapatan bunga bersih meningkat 13 persen menjadi Rp 1,863 triliun di tahun ini yang disebabkan oleh pertumbuhan kredit yang pesat dan perbaikan aktiva produktif.

Pendapatan operasional lainnya melonjak 20 persen menjadi Rp 820 miliar pada 2007 karena adanya realisasi keuntungan atas penjualan efek yang diperdagangkan.

Peningkatan total pendapatan operasional digabungkan dengan usaha-usaha perbaikan efisiensi biaya yang berkesinambungan telah berdampak pada peningkatan pendapatan operasional bersih sebesar 26 persen (dari Rp 938 miliar pada 2006 menjadi Rp 1,181 triliun pada 2007).

Untuk kredit, pertumbuhan kredit Bank Lippo tumbuh sebesar 51 persen menjadi Rp 18,132 triliun tahun 2007.

Portofolio kredit Bank Lippo terdiri dari 43 persen kredit komersial/SME, 32 persen kredit korporasi dan sisanya 25 kredit konsumer.

"Portofolio kredit tumbuh luar biasa dalam semua segmen, sedangkan komposisi portofolio kredit kami mencerminkan berlanjutnya penekanan pada penyaluran kredit kepada segmen UKM dan konsumer," ujar Presiden Direktur dan CEO, Henk Mulder dalam siaran pers yang diterima detikFinance, Selasa (26/2/2008).

Gottfried Tampubolon, Direktur Treasury, menambahkan ini adalah tahun ketiga secara berturut-turut dimana kredit tumbuh lebih dari 50 persen.

"Hal ini dengan jelas membuktikan bahwa Bank Lippo adalah institusi perbankan yang memberikan kontribusi positif dalam mendukung perekonomian Indonesia," ujarnya.

Aset Bank Lippo secara konsolidasi pada akhir tahun buku 2007 mencapai Rp 38,962 triliun, meningkat 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

No comments: