Sabtu, 23 Februari 2008
Republika
JAKARTA -- Bank Indonesia menilai pertumbuhan kredit kelompok bank asing masih rendah. Pertumbuhan kredit perbankan asing itu rata-rata masih di bawah pertumbuhan penyaluran kredit bank-bank lokal.
Berdasarkan data BI, kredit bank asing pada akhir 2007 tercatat sebesar Rp 83,856 triliun. Angka itu hanya naik 14,5 persen dari pencapaian kredit bank asing tahun lalu, Rp 73,230 triliun. Padahal, pertumbuhan kredit di dalam industri perbankan sendiri hampir mencapai 26 persen.
" Kredit bank asing itu hanya naik sekitar 14 persen. Karena itulah kami mempertanyakan mengapa hal itu terjadi," kata Direktur Pengaturan dan Penelitian BI, Halim Alamsyah, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (22/2). Halim menambahkan kredit bank swasta sendiri naik rata-rata 28 persen tahun lalu, sementara bank-bank BUMN mencapai kenaikan sebesar 24 persen.
Meskipun demikian, menurut Halim, BI tidak akan memberi disinsentif kepada bank asing. Pasalnya, menurut dia, bank sentral tidak dapat memberikan perlakuan yang berbeda terhadap para pelaku industri perbankan. Namun demikian, BI dapat saja meningkatkan pengawasan atas bank-bank tersebut.
"Kita hanya akan menilai dalam konteks yang istilahnya pendekatan pengawasan (supervisory approach)," ujar dia. Jika ternyata pemberian kredit bank asing lebih rendah dibandingkan dengan kegiatan treasurinya dalam penjualan valas, Halim mengatakan, tentu BI perlu memeriksa kembali hal itu.
Sementara itu pencapaian laba (setelah taksiran pajak) industri perbankan tanah air pada tahun lalu ditengarai masih didorong tingginya pendapatan bunga bersih perbankan. Pencapaian laba perbankan tahun ini kembali didominasi kelompok bank BUMN, yang menyumbangkan laba hingga 38 persen dari total laba industri.
Berdasarkan data Statistik Perbankan 2007 yang dirilis Bank Indonesia (BI), laba industri perbankan akhir tahun lalu mencapai Rp 35,01 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 23,57 persen dari 2006 yang mencatatkan angka sebesar Rp 28,33 triliun. Kinerja laba industri perbankan itu tak terlepas dari kontribusi laba kelompok bank BUMN yang tumbuh 38 persen sepanjang 2007, yang jumlahnya mencapai Rp 13,33 triilun.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pendapatan bunga masih menjadi faktor utama pendorong laba bank-bank pelat merah, yang tahun lalu membukukan Rp 65,677 triliun.
No comments:
Post a Comment