Thursday, March 13, 2008

Laba Bersih BCA Naik Tipis


Kamis, 13/03/2008
Seputar Indonesia

JAKARTA (SINDO) – Laba bersih PT Bank Central Asia Tbk (BCA) pada 2007 meningkat 5,8% dibandingkan tahun sebelumnya,menjadi Rp4,5 triliun. Kenaikan didorong stabilnya pendapatan bunga bersih dan peningkatan pendapatan nonbunga (fee based income). ”Fee based income berkontribusi 21–22% terhadap laba bersih perseroan. Pendapatan ini berasal dari jasa pembayaran ataupun kartu kredit yang selalu meningkat dari bulan ke bulan,” ujar Presiden Direktur BCA DE Setijoso saat paparan publik di Jakarta kemarin. Menurut Setijoso,pertumbuhan aktivitas transaksi perbankan menunjukkan hasil yang menggembirakan selama 2007. Untuk terus meningkatkan kenyamanan dan kepuasan nasabah, perseroan akan melakukan investasi untuk mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur jaringan. Sepanjang 2007, BCA memperluas jaringan perbankan elektronik melalui penambahan 612 ATM dan 11.838 electronic data chapter (EDC).Hasilnya,nilai transaksi ATMmeningkat18,6% menjadi Rp662,5triliun, sedangkan nilai transaksi melalui internet banking meningkat 88,7% menjadi Rp611,1 triliun. Pada kesempatan tersebut, Wakil Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmadja mengatakan, total portofolio kredit meningkat 34,1% menjadi Rp82,4 triliun selama 2007.Komposisi kredit terdiri atas kredit komersial dan UKM 43,1%, korporasi 39,7%,konsumer 17,2%

Namun, pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit konsumer sebesar 67,6% menjadi Rp14,2 triliun akibat peningkatan kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).KPR meningkat 79,1% menjadi Rp7,8 triliun dan KKB meningkat 76,3% menjadi Rp4,3 triliun. Sementara portofolio kartu kredit naik sebesar 24,1% menjadi Rp2 triliun. ”Tingginya peningkatan kredit konsumen ini telah membuktikan bahwa bisnis individual banking telah tumbuh menjadi salah satu usaha inti perseroan,”tandasnya. Sementara itu, kredit korporasi tumbuh 36,9% menjadi Rp32,8 triliun. Adapun kredit komersial dan UKM tumbuh 22% menjadi Rp35,6 triliun. Adapun dana pihak ketiga tumbuh 23,9% menjadi Rp189,2 triliun. Sementara itu, rasio penyaluran kredit (loan to deposit ratio/ LDR) mencapai 43,6% dan kredit bermasalah (non performing loan/NPL) turun menjadi 0,8%. Direktur Biro Riset Info Bank Eko B Supriyanto mengatakan, peningkatan laba perbankan swasta dipicu kenaikan fee based income dan peningkatan kredit modal kerja.

No comments: