detikfinance
Sabtu, 08/03/2008 13:15 WIB
Petaling Jaya - Jika bank BUMN tak berminat untuk membeli saham PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), maka bank-bank asing justru menyatakan ketertarikannya. Kini giliran Malayan Banking Bhd (Maybank) secara resmi mengumumkan niatnya untuk membeli saham Temasek di BII.
Dua bank dari China yakni Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) dan China Construction Bank (CBC) sebelumnya menyatakan ketertarikannya untuk mengambil alih saham Temasek di BII. Nilai transaksi pembeliannya diperkirakan mencapai US$ 1 miliar.
Temasek menjadi pemegang saham pengendali BII melalui Fullerton Financial Holdings Pte Ltd (FFH). FFH melalui konsorsium Sorak menguasai 55,85% saham BII. Konsorsium Sorak terdiri dari FFH 55%, Kookmin Bank 25%, ICD Financial Group Holdings Ltd 205.
Maybank dalam pernyataan singkatnya seperti dikutip dari The Star, Sabtu (8/3/2008) menyatakan ketertarikannya untuk membeli saham Temasek di BII tersebut. Namun pengumuman rinci baru akan diberikan dalam waktu dekat.
"Kami mengindikasikan kepada Fullerton ---yang merupakan pemegang saham mayoritas di BII-- ketertarikan kami untuk mengakuisisi saham mereka di BII," demikian pernyataan singkat dari BII.
FFH pada 25 Februari lalu secara resmi mengumumkan rencananya untuk melepas BII. Keputusan itu diambil dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Kebijakan Tunggal.
Hal ini dikarenakan Temasek secara tidak langsung juga memiliki saham di Bank Danamon. Karenanya, Temasek harus memilih apakah mempertahankan Bank Danamon atau BII.
Dirut Bank Danamon Sebastian Paredes beberapa waktu lalu menyatakan, pemegang saham memilih untuk mempertahankan Danamon karena kinerjanya yang dinilai lebih baik.
(qom/qom)
Sabtu, 08/03/2008 13:15 WIB
Petaling Jaya - Jika bank BUMN tak berminat untuk membeli saham PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), maka bank-bank asing justru menyatakan ketertarikannya. Kini giliran Malayan Banking Bhd (Maybank) secara resmi mengumumkan niatnya untuk membeli saham Temasek di BII.
Dua bank dari China yakni Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) dan China Construction Bank (CBC) sebelumnya menyatakan ketertarikannya untuk mengambil alih saham Temasek di BII. Nilai transaksi pembeliannya diperkirakan mencapai US$ 1 miliar.
Temasek menjadi pemegang saham pengendali BII melalui Fullerton Financial Holdings Pte Ltd (FFH). FFH melalui konsorsium Sorak menguasai 55,85% saham BII. Konsorsium Sorak terdiri dari FFH 55%, Kookmin Bank 25%, ICD Financial Group Holdings Ltd 205.
Maybank dalam pernyataan singkatnya seperti dikutip dari The Star, Sabtu (8/3/2008) menyatakan ketertarikannya untuk membeli saham Temasek di BII tersebut. Namun pengumuman rinci baru akan diberikan dalam waktu dekat.
"Kami mengindikasikan kepada Fullerton ---yang merupakan pemegang saham mayoritas di BII-- ketertarikan kami untuk mengakuisisi saham mereka di BII," demikian pernyataan singkat dari BII.
FFH pada 25 Februari lalu secara resmi mengumumkan rencananya untuk melepas BII. Keputusan itu diambil dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Kebijakan Tunggal.
Hal ini dikarenakan Temasek secara tidak langsung juga memiliki saham di Bank Danamon. Karenanya, Temasek harus memilih apakah mempertahankan Bank Danamon atau BII.
Dirut Bank Danamon Sebastian Paredes beberapa waktu lalu menyatakan, pemegang saham memilih untuk mempertahankan Danamon karena kinerjanya yang dinilai lebih baik.
(qom/qom)
No comments:
Post a Comment