10 Maret 2008
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Bank Negara Indonesia merencanakan untuk memisahkan (spin off) unit usaha syariah tahun ini dan berharap dapat menjadi pemegang saham mayoritas pada bank syariah baru yang menggandeng Islamic Corporation for the Development (ICD) Uni Emirat Arab. Dirut BNI Gatot M. Soewondo mengatakan saat ini rencana spin off unit usaha syariah masih dalam tahap feasibility study (studi kelayakan). Paralel dengan proses itu, izin usaha dan izin operasi sedang diajukan.
"Maunya BNI nanti menjadi pemegang saham mayoritas agar dapat dikonsolidasikan dalam laporan keuangan kita," ujarnya, pekan lalu. Menurut dia, bank syariah baru yang merupakan hasil spin off itu diperkirakan memiliki modal lebih dari US$100 juta. Begitu dioperasikan, bank syariah tersebut nantinya akan langsung memiliki 64 kantor cabang. Dengan adanya peluang menggandeng investor asal Timur Tengah, BNI dimungkinkan tidak akan men-spin off unit usaha syariah, tetapi justru mendirikan satu anak perusahaan baru. General Manager BNI Syariah Ismi Kushartanto menambahkan ICD yang merupakan anak usaha dari Islamic Development Bank (IDB) memberikan komitmen modal yang sangat besar. ''Saya dengar ICD sudah memberikan komitmen modal sampai US$350 juta. Ini membuat kami tidak ragu-ragu. Bank ini bisa menjadi besar. Kalau mereka sanggup US$350 juta, kami juga harus sanggup,'' paparnya. Dalam kesempatan terpisah, Direktur BNI Bien mengatakan minat investor Timur Tengah selain IDB untuk ikut dalam pembentukan bank syariah cukup besar. Sehingga, lanjutnya, sulit bagi BNI untuk menjadi mayoritas. (M. Yunan Hilmi/(11)
No comments:
Post a Comment